Profil Provinsi Jambi

Jambi ialah satu Propinsi Indonesia yang terdapat di pesisir timur dibagian tengah Pulau Sumatra. Jambi ialah satu diantara tiga propinsi di Indonesia yang ibukotanya bernama sama juga dengan nama provinsinya, tidak hanya Bengkulu, Wilayah Spesial Ibukota Jakarta, serta Gorontalo. Baca juga: Profil Provinsi Bengkulu

Riwayat Asal nama Propinsi Jambi

Ada banyak vs mengenai asal mula nama Jambi diantaranya.

1. Nama Jambi ada semenjak wilayah yang ada di pinggir Sungai Batanghari ini dikontrol oleh seseorang ratu bernama Puteri Sesuai Pinang Masak, yakni sewaktu keterikatan dengan Kerajaan Majapahit. Saat itu bahasa keraton dikuasai bahasa Jawa, salah satunya kata pinang dimaksud jambe. Sesuai nama ratunya “Pinang Masak”, karena itu kerajaan itu diketahui dengan Kerajaan Melayu Jambe. Makin lama rakyat ditempat biasanya menyebutkan “Jambi”.

2. Kemungkinan waktu Tanah Pilih jadikan tapak pembangunan kerajaan baru, pohon pinang banyak tumbuh di selama saluran Sungai Batanghari, hingga nama itu yang diambil oleh Orang Kayo Hitam.

3. Berdasar pada buku riwayat De Oudste Geschiedenis van de Archipel jika Kerajaan Melayu Jambi dari era 7 s.d. era 13 adalah bandar atau pelabuhan dagang yang ramai. Di sini berlabuh kapal-kapal dari beberapa bangsa, misalnya: Portugis, India, Mesir, Cina, Arab, serta Eropa yang lain. Terkait dengan itu, satu legenda yang dicatat oleh Chaniago bercerita jika sebelum Kerajaan Melayu jatuh ke dampak Hindu, seseorang puteri Melayu bernama Puteri Dewani berlayar bersama dengan suaminya dengan kapal niaga Mesir ke Arab, serta tidak kembali. Peta Provinsi Aceh

Pada saat lain, seseorang putri Melayu lain bernama Ratna Wali bersama dengan suaminya berlayar ke Negeri Arab, serta dari sana merantau ke Ruhum Jani dengan kapal niaga Arab. Ke-2 momen dalam legenda itu tunjukkan terdapatnya jalinan di antara orang Arab serta Mesir dengan Melayu. Mereka telah merajut jalinan komunikasi serta hubungan dengan akrab.

Situasi itu melahirkan interpretasi jika nama Jambi bukan mustahil datang dari ungkapan-ungkapan orang Arab atau Mesir yang berulang-kali ke pelabuhan Melayu ini. Orang Arab atau Mesir memberi julukan pada rakyat Melayu pada saat itu jadi ”Jambi”, dicatat dengan aksara Arab: , yang dengan harfiah bermakna ’sisi’ atau ’samping’, dengan kinayah (figuratif) berarti ’tetangga’ atau ’sahabat akrab’.

4. Kata Jambi ini sebelum diketemukan oleh Orang Kayo Hitam atau sebelum dimaksud Tanah Pilih, bernama Kampung Jam, yang bersisihan dengan Kampung Teladan, yang direncanakan di seputar wilayah Buluran Ketahui saat ini. Dari kata Jam berikut pada akhirnya dimaksud “Jambi”.

5. Menurut teks Hikayat Negeri Jambi, kata Jambi datang dari perintah seseorang raja yang bernama Tun Telanai, untuk untuk menggali kanal dari ibukota kerajaan sampai ke laut, serta pekerjaan ini harus dituntaskan dalam tempo satu jam. Kata jam berikut yang lalu jadi asal kata Jambi.

Baca; Profil Sumatera Barat

Masyarakat Propinsi Jambi

Propinsi Jambi dengan geografis terdapat di antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan serta di antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Di samping Utara bersebelahan dengan Propinsi Riau, samping Timur dengan Selat Berhala, samping Selatan bersebelahan dengan Propinsi Sumatra Selatan serta samping Barat dengan Propinsi Sumatra Barat serta Propinsi Bengkulu.

Situasi geografis yang cukup strategis antara kota-kota lain di propinsi sekelilingnya membuat peranan propinsi ini cukup penting ditambah lagi dengan suport sumber daya alam yang melimpah. Keperluan industri serta warga di kota-kota sekelilingnya di dukung supply bahan baku serta bahan keperluan dari propinsi ini.

Luas Propinsi Jambi 50.160,05 km² dengan jumlahnya masyarakat Propinsi Jambi pada tahun 2017 sejumlah 3.515.017 jiwa dengan kepadatan 70,08 jiwa/km².[1]. Awalnya di tahun 2010, propinsi ini mempunyai populasi sekitar 3.088.618 jiwa (Data BPS hasil sensus 2010). Jumlahnya masyarakat Propinsi Jambi pada tahun 2006 sejumlah 2.683.289 jiwa (Data SUPAS Prediksi dari BPS Propinsi Jambi. Jumlahnya Masyarakat Propinsi Jambi pada tahun 2005 sebesar 2.657.536 (data SUSENAS) atau mungkin dengan tingkat kepadatan 50,22 jiwa/km2. Tingkat perkembangan masyarakat sebesar 0,96% dengan PDRB per kapita Rp9.523.752,00 (Angka sesaat dari BPS Propinsi Jambi. Untuk tahun 2005, PDRB per kapita sebesar Rp8.462.353).

Sedang sekitar 46,88% dari jumlahnya tenaga kerja Propinsi Jambi kerja pada bidang pertanian, perkebunan serta perikanan; 21,58% pada bidang perdagangan serta 12,58% pada bidang layanan. Dengan situasi ketenagakerjaan yang sejumlah besar warga di propinsi ini begitu bergantung di hasil pertanian,perkebunan hingga jadikan usaha pemda atau pusat untuk mensejahterakan warga ialah lewat peningkatan bidang pertanian. Peta Provinsi Kepulauan Riau

Etnis Propinsi Jambi

Warga Jambi adalah warga heterogen yang terbagi dalam warga asli Jambi, yaitu Suku Melayu Jambi serta keturunan atau rumpun minang sebagai sebagian besar (Kerinci, Tanjung Tebo, Kuamang, Sarolangun serta Suku Asli Anak Dalam, serta perantau dari Sumatra Barat) di Propinsi Jambi.

Diluar itu ada juga Suku Kerinci di wilayah Kerinci serta sekelilingnya yang berbahasa serta berbudaya serupa suku Minang. Riwayat serta budaya adalah sisi dari variasi Rumpun Minangkabau. Ada juga suku-suku asli pedalaman yaitu Suku Tim serta Suku Anak Dalam. Tradisi serta budaya mereka dekat sama budaya Minang.

Berdasar pada data BPS sensus masyarakat 2010, masyarakat asli Jambi adalah etnis paling banyak yaitu 44,66% (1.337.521 jiwa) dan Melayu Jambi 5,51% (164.979 jiwa) dari masyarakat 2.994.553 jiwa. Satu diantara etnis Jambi yang menguasai ialah Kerinci seputar 11% dari semua etnis asal Jambi. Lalu etnis pendatang paling banyak datang dari etnis Jawa sampai 29,83%. Diluar itu ada juga pendatang yang datang dari Minang 5,47%, Batak 3,55%, Banjar 3,41%, Bugis 3,21%, Sunda 2,64%, Tionghoa 1,24% serta etnis yang lain 0,48%.

Agama Propinsi Jambi

Sejumlah besar warga Jambi memeluk agama Islam yakni sebesar 94,27%, sedang selebihnya adalah pemeluk agama Kristen Protestam 2,90%, Katolik 1,30%, Buddha 1,29%, Konghucu 0,12% serta sejumlah kecil pemeluk agama Hindu 0,08%.[1]

Agama Islam biasanya diyakini etnis asli propinsi Jambi yaitu Melayu Jambi yang banyak tinggal di Sarolangun, Kerinci, Tanjung Tebo. Lalu etnis Jawa, Sunda, Sunda, Bugis serta Minang jadi etnis pendatang umumnya memeluk agama Islam.

Sesaat agama Kristen (Protestan serta Katolik) biasanya diyakini oleh masyarakat etnis Batak, Nias, serta beberapa Tionghoa. Agama Buddha serta Konghucu diyakini masyarakat etnis Tionghoa, sedang sejumlah kecil pemeluk agama Hindu datang dari etnis Bali serta peranakan India.

Baca: Profil Sumatera Selatan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Tingkat kesejahteraan masyarakat yang tercermin lewat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertera sebesar 71,2 (data BPS tahun 2005). Sedang angka pengangguran Propinsi Jambi sebesar 92.772 atau sama dengan 7,8% masyarakat Propinsi Jambi (data SAKERNAS bulan Februari).Propinsi Jambi termasuk juga dalam lokasi segitiga perkembangan Indonesia-Malaysia-Singapore (IMS-GT). Jarak menempuh Jambi ke Singapura jalan laut lewat Batam dengan memakai kapal cepat (jet-foil) ± 5 jam.

Perekonomian Propinsi Jambi

Dengan situasi suhu hawa sekitar di antara 23 °C s/d 34 °C serta luas daerah 53,435 km2 salah satunya seputar 60% tempat adalah lokasi perkebunan serta kehutanan yang jadikan lokasi ini adalah satu diantara penghasil produk perkebunan serta kehutanan penting di daerah Sumatra. Kelapa sawit serta karet jadi tanaman perkebunan primadona dengan luas tempat perkebunan kelapa sawit sampai 400.168 hektare dan karet sampai 595.473 hektare.

Selain itu, nilai produksi kelapa sawit sebesari 898,24 ribu ton pertahun. Hasil perkebunan yang lain ialah karet, dengan jumlahnya produksi 240,146 ribu ton per tahun, kelapa dalam (virgin coconut) 119,34 ribu ton per tahun, casiavera 69,65 ribu ton per tahun, dan teh 5,6 ribu ton per tahun. Sesaat produksi bidang pertanian yang dibuat oleh lokasi sisi barat Propinsi Jambi yakni beras kerinci, kentang, kol/kubis, tomat serta kedele. Peta Provinsi Lampung

Kekuatan kekayaan alam di Propinsi Jambi ialah minyak bumi, gas bumi, batubara serta timah putih. Jumlahnya kekuatan minyak bumi Propinsi Jambi sampai 1.270,96 juta m3 serta gas 3.572,44 miliar m3. Wilayah cadangan minyak bumi penting di susunan Ketahui Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlahnya cadangan minyak 408,99 juta barrel. Sedang cadangan gas bumi penting di Susunan Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari dengan jumlahnya cadangan 2.185,73 miliar m3.

Sumber referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Jambi

Profil Provinsi Bengkulu

Riwayat Propinsi Bengkulu

Di daerah Bengkulu sempat berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasar pada etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, serta Kerajaan Marau Riang. Dibawah Kesultanan Banten, mereka jadi vazal.

Beberapa daerah Bengkulu, sempat juga ada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura sejak era ke-17.

British East India Company (EIC) semenjak 1685 membangun pusat perdagangan lada. Bencoolen/Coolen yang datang dari bahasa inggris "Cut Land" yang bermakna tanah patah daerah ini ialah daerah patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan gudang penyimpanan dalam tempat yang saat ini jadi Kota Bengkulu. Waktu itu, ekspedisi EIC di pimpin oleh Ralph Ord serta William Cowley untuk mencari alternatif pusat perdagangan lada sesudah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, serta EIC dilarang berdagang disana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 meluluskan Inggris untuk membangun benteng serta beberapa gedung perdagangan. Benteng York dibangun tahun 1685 di seputar muara Sungai Serut.

Semenjak tahun 1713, dibuat benteng Marlborough (usai 1719) yang sampai saat ini masih tegak berdiri. Tetapi, perusahaan ini lama kelamaan mengerti tempat itu tidak memberikan keuntungan sebab tidak dapat membuahkan lada dalam jumlahnya memenuhi. Lihat: Peta Provinsi Riau

Semenjak dilaksanakannya Kesepakatan London pada tahun 1824, Bengkulu diberikan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus juga penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura serta Pulau Belitung). Semenjak kesepakatan itu Bengkulu jadi sisi dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas di wilayah Rejang Lebong pada paruh ke-2 era ke-19 jadikan tempat itu jadi pusat penambangan emas sampai era ke-20. Sekarang ini, pekerjaan penambangan komersial sudah di stop sejak habisnya deposit.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu jadi tempat pembuangan beberapa aktivis simpatisan kemerdekaan, termasuk juga Sukarno. Pada saat berikut Sukarno berteman dengan Fatmawati yang nantinya jadi istrinya.

Sesudah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu jadi keresidenan dalam propinsi Sumatra Selatan. Baru semenjak tanggal 18 November 1968 dinaikkan statusnya jadi propinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Baca juga: Profil Sumatera Selatan

Seni serta budaya Propinsi Bengkulu

Tiga wanita Belanda kenakan pakaian sarong kebaya berjalan-jalan di muka Fort Marlborough (awal era ke-20).
Bengkulu mempunyai kerajinan tradisionil batik besurek, yaitu kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul serta disadari oleh pemerintah Republik Indonesia sebagi satu diantara sisi warisan budaya Republik Indonesia dan ikut memperkaya khazanah budaya di Indonesia. Kebudayaan Bengkulu mempunyai beberapa ciri berlainan sebab dikuasai oleh suku-suku berlainan yaitu kebudayaan suku Rejang, suku Serawai, serta suku Lembak. Budaya tabut adalah satu kultur unik yang menggabungkan adat lokal dengan Islam Syiah dengan kultural.

Tari tradisionil

Tari-tarian tradisionil dari Bengkulu diantaranya:

  • Tari Tombak Kerbau
  • Tari Putri Gading Cempaka
  • Tari Pukek
  • Tari Andun
  • Tari Kejei
  • Tari Penyambutan
  • Tari Bidadari Menimang Anak

Seni musik

Seni musiknya ialah:

  • Geritan, narasi sekalian berlagu.
  • Serambeak, seni yang berbentuk patatah-petitih.
  • Andei-andei, seni sastra yang berbentuk nasehat.
  • Sambei, seni vokal ciri khas suku Rejang yang umumnya untuk pesta perkawinan. Peta Provinsi Bengkulu

Wisata alam

Pantai Panjang
Tempat pantai Panjang seputar 3 km dari kota Bengkulu. Seputar 7 km panjang pantai dengan 50 mtr. lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang ke arah atau pergi dari Pantai Panjang. Pohon cemara yang teduh menghiasi selama pantai. Hotel serta restoran terdapat banyak disana. Pantai ini mempunyai sarana ruang parkir, kolam renang, cottage serta yang lain yang memberi dukungan wisata disana.
Pantai Pasir Putih
Pantai ini terdapat di arah selatan sisi Pantai Panjang. Ada patung Gajah Putih yang menandai wilayah ini. banyak hotel serta penginapan yang ada. Jarak seputar 19 km dari pusat kota Bengkulu. Situasi jalan ke arah ke sana begitu baik. Dapat melalui jalan Jenggalu Lingkar Barat. Tempat ini bisa diraih dengan kendaraan roda empat type apa pun. Situasi pantai begitu bersih dengan pasir pantainya yang putih serta pohon cemara yang tumbuh di sekelilingnya.
Pantai Laguna Samudra
Pantai yang berada di ujung selatan propinsi Bengkulu mendekati perbatasan dengan Lampung. Tempat ini dapat ditempuh lewat Jalan Lintas Barat Sumatra yang menyambungkan Lampung serta Bengkulu sampai Sumatra Barat. Persisnya terdapat di desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Pantai yang mempunyai laguna begitu luas ini memiliki konsep rimba pantai. Pengunjung dapat berenang dengan aman sampai berperahu di laguna ini.
Pulau Tikus
Pulau ini terbagi dalam satu pulau induk serta beberapa pulau-pulau kecil yang lain yang mengelilingi serta dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus begitu pas untuk wisata laut. Pulau ini bisa diraih seputar 1 jam dari kota Bengkulu dengan memakai kapal boat. Peta Provinsi
Danau Dendam Tidak Telah

Danau Dendam Tidak Telah
Danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil, dengan bukit barisan jadi latar belakangnya. Jaraknya seputar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda Hookeriana tumbuh selama danau. Saat musim bunga anggrek itu membuat danau jadi indah serta lebih sejuk.
Tapak Padri serta Pantai Jakat
Terdapat begitu dekat sama Benteng Marlborough dengan panorama laut yang indah. Tapak Padri dataran yang lumayan tinggi hingga kita bisa lihat matahari tenggelam.
Taman Rimba Hujan Tropis (Tahura)
Tempatnya seputar 16 km dari pusat kota Bengkulu yang bisa diraih oleh beberapa type kendaraan roda empat. Tempat ini umumnya dipakai untuk tempat ruang pemantauan serta tempat kemah dengan kondisi alam yang indah.
Taman Berburu Seblat
Terdapat di daerah kabupaten Bengkulu Utara, taman berburu ini adalah tempat baik buat kita yang hoby berburu. Mengenai hewan buruan yakni babi, kancil, kelinci, kijang, tupai, rusa, dan lain-lain. Tidak hanya hewan itu ada pula hewan-hewan lain yang hidup disana diantaranya monyet serta kera.
Taman Wisata Konak
Taman terintegrasi dengan ide alami serta kekinian yang berada di daerah Kepahiang. Taman ini mempunyai banyak koleksi satwa memiliki ukuran kecil sampai sedang dan mempunyai banyak wahana permainan keluarga. Peta Provinsi Jambi


Danau Tes
Danau paling besar di Bengkulu, danau yang mempunyai panorama dengan latar bukit bukit yang menghijau. Ditengah-tengah danau terdapat persawahan masyarakat serta satu gunung pasir.
Danau Gedang serta Bukit Menghijau
Danau yang masih asri di daerah Bengkulu Utara.
Danau Mas Harun Bastari
Terdapat di kecamatan Selupu Rejang, Rejang Lebong. Danau yang unik dengan pulau kecil dari rerumputan liar di tengahnya. Danau ini sudah mempunyai fasilitas-fasilitas yang begitu komplet serta bagus. Profil Sumatera Barat
Danau Musi
Danau di kabupaten Kepahiang yang terdapat di seputar Suro Ilir.
Taman Nanua
Taman ini ada di pulau terluar Indonesia, yaitu Enggano. Ini merupkan taman burung serta reptil mini.
Tanah Lot Lais
Susunan batu-batu karang di tepi pantai Lais, Bengkulu Utara yang benar-benar indah. Pas untuk lihat sunset yang indahnya mengagumkan,sebab keindahannya itu tempat ini dinamakan Tanah Lot Lais sebab serupa dengan Tanah Lot yang asli di Bali
Danau Picung
Adalah danau di sekitar Tubei,ibukota kabupaten Lebong. Danau ini terdapat di pusat kota dengan akses fasilitas yang lancar. Rumah dinas bupati menghadap kedanau indah ini. Pinggir danau dibuka untuk umum jadi daerah pemancingan


Taman Wisata Dio Bagite
Adalah kebun binatang mini dengan koleksi lumayan banyak satwa. Taman ini terdapat begitu strategis dipenggkolan jalan Curup-Lubuk Linggau.


Danau Tujuh Warna


Terdapat di wilayah Rimbo Pengadang, adalah telaga dengan 7 kawah yang semasing berlainan warnanya. Ada kawah berwarna putih, biru serta yang lain. Jalan ke arah ke sana lumayan baik, dapat memakai roda empat. Tetapi alangkah menariknya jika dilakkan dengan berjalan kaki dengan ramai-ramai. Saat akan ke arah kawah, kita pertama-tama akan menemui kawah biru serta harus melalui jalan setapak yang cukup curam.

Banyak pohon-pohon yang berdiameter satu mtr. lebih yang menghiasi panorama di kiri kanan jalan setapak. Matahari akan kelihatan cahayanya saja sebab terhambat pohon-pohon. Suhu yang lumayan tinggi hingga dapat untuk memasak telur atau menanak nasi. Beberapa kawah bersuhu 70 derajat celsius pas untuk therapy penyakit kulit serta rematik.

Sumber referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu

Profil Negara Timor Leste

Republik Demokratik Timor Leste (pun dimaksud Timor Lorosa'e), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, ialah satu negara kecil di samping utara Australia serta sisi timur pulau Timor. Diluar itu lokasi negara ini pula mencakup pulau Kambing atau Atauro, Jaco, serta enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.

Baca: Profil Negara Pakistan

Timor Timur dijajah oleh Portugal pada era ke-16, serta diketahui menjadi Timor Portugis sampai 28 November 1975, saat Front Revolusi untuk Timor Leste Merdeka (FRETILIN) menginformasikan kemerdekaan lokasi itu. Sembilan hari lalu, Indonesia lakukan invasi serta aneksasi pada Timor Timur serta Timor Timur dikatakan menjadi propinsi ke-27 oleh Indonesia pada tahun selanjutnya. Pendudukan Indonesia di Timor Timur diikuti oleh perseteruan yang begitu keras saat beberapa dasawarsa pada grup separatis (terutamanya FRETILIN) serta militer Indonesia (https://negara-wan.blogspot.com/).

Pada tanggal 30 Agustus 1999, dalam satu referendum yang disponsori PBB, sebagian besar rakyat Timor Timur pilih untuk terlepas merdeka dari Indonesia. Selekasnya sesudah referendum, milisi anti-kemerdekaan Timor-Leste - yang diorganisir serta di dukung oleh militer Indonesia - mengawali kampanye militer bumi hangus. Milisi membunuh seputar 1.400 rakyat Timor Timur serta dengan paksa menggerakkan 300.000 rakyat mengungsi ke Timor Barat.

Sebagian besar infrastruktur hancur dalam pergerakan militer ini. Pada tanggal 20 September 1999, Angkatan Hawa Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) dikirim ke Timor Timur untuk akhiri kekerasan. Sesudah waktu perubahan yang diorganisasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur disadari dengan internasional menjadi negara serta dengan sah merdeka dari Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002. Awal mulanya bernama Propinsi Timor Timur, saat jadi anggota PBB, mereka akan memutuskan untuk menggunakan nama Portugis "Timor Leste" menjadi nama sah.

Baca: Penduduk Timor Leste

Pada tahun 2011, Timor Leste menginformasikan tujuannya untuk memperoleh status keanggotaan dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan ajukan diri jadi anggota kesebelas. Ini ialah satu dari dua negara yang sejumlah besar rakyatnya beragama Kristen di Asia Tenggara, yang satunya ialah Filipina.

Pada tanggal 30 Agustus 2001, rakyat Timor Leste memberi nada dalam penentuan pertama mereka yang diadakan oleh PBB untuk pilih anggota parlemen.[15] Pada bulan Mei 2002, lebih dari 20.000 pengungsi sudah kembali. Pada tanggal 20 Mei 2002, Konstitusi Republik Demokratik Timor Leste mulai laku serta Timor Leste disadari berdiri sendiri oleh PBB. Parlemen Nasional dibuat serta Xanana Gusmão dilantik menjadi Presiden pertama negara itu. Pada tanggal 27 September 2002, Timor Timur ditukar namanya jadi Timor-Leste, memakai bahasa Portugis, serta di terima menjadi negara anggota oleh PBB.

Tahun selanjutnya, Gusmão menampik waktu jabatan presiden yang lainnya, serta mendekati pilpres bulan April 2007 berlangsung wabah kekerasan. José Ramos-Horta dipilih menjadi presiden pada penentuan bulan Mei 2007, sesaat Gusmão menjalankan penentuan parlemen serta jadi Perdana Menteri. Ramos-Horta alami luka gawat dalam eksperimen pembunuhan pada Februari 2008. Perdana Menteri Gusmão pun terkena baku tembak dengan terpisah tetapi sukses lolos tanpa ada cedera.

Baca: Sejarah Kamboja

Bala pertolongan Australia selekasnya dikirim untuk menolong mengawasi ketertiban. Pada tahun 2006, PBB kirim pasukan keamanan untuk memulihkan ketertiban waktu keonaran serta pertarungan memaksa 15 % masyarakat (155.000 orang) tinggalkan rumah mereka. Pada bulan Maret 2011, PBB menyerahkan kontrol operasional kepolisian pada pihak berkuasa Timor Leste. PBB akhiri misi pemeliharaan perdamaian pada tanggal 31 Desember 2012.

Politik Timor Leste

Kepala Negara Republik Timor Leste ialah seseorang presiden, yang diambil dengan cara langsung dengan waktu bakti saat 5 tahun. Walau manfaatnya cuma resmi saja, dia pun mempunyai hak veto undang-undang. Perdana Menteri diambil dari penentuan multi partai serta diangkat/ditunjuk dari partai sebagian besar satu konsolidasi sebagian besar. Menjadi kepala pemerintahan, Perdana Menteri mengepalai Dewan Menteri atau Kabinet dalam Kabinet Pemerintahan.

Parlemen Timor Leste cuma terbagi dalam satu kamar saja serta dimaksud Parlamento Nacional. Anggotanya diambil untuk waktu jabatan saat lima tahun. Jumlahnya kursi di parlemen pada 52 serta 65 tapi sekarang ini sejumlah 65. Undang-Undang Basic Timor Leste didasarkan konstitusi Portugal.

Sumber Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste

Penjajahan Belanda di Indonesia

Hindia Belanda atau Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Nederlands(ch)-Indië) ialah satu daerah pendudukan Belanda yang wilayahnya sekarang ini diketahui dengan nama Republik Indonesia. Hindia Belanda dibuat menjadi dari hasil nasionalisasi koloni-koloni Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), yang ada dibawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800 Tujuan Kedatangan Belanda.

Saat era ke-19, daerah jajahan serta hegemoni Belanda diperluas, sampai batas lokasi teritorial paling besar mereka pada awal era ke-20. Hindia Belanda ialah salah satunya koloni Eropa yang sangat bernilai dibawah kekuasaan Imperium Belanda, serta berperan pada kelebihan global Belanda dalam perdagangan rempah-rempah serta hasil bumi pada era ke-19 sampai awal era ke-20.

Tatanan sosial kolonial didasarkan pada susunan rasial serta sosial yang kaku dengan beberapa elit Belanda yang tinggal terpisah tapi masih terkait dengan masyarakat pribumi yang dijajah mereka. Arti "Indonesia" mulai dipakai untuk tempat geografis sesudah tahun 1880. Pada awal era 20, beberapa intelektual lokal mulai meningkatkan ide Indonesia menjadi bangsa dan negara, serta mengambil keputusan panggung untuk pergerakan kemerdekaan.

Baca: Hak Istimewa VOC

Pendudukan Jepang pada Perang Dunia II melemahkan sejumlah besar negara kolonial serta ekonomi Belanda. Sesudah Jepang menyerah pada bulan Agustus 1945, golongan nasionalis Indonesia mengumumkan kemerdekaan yang mereka perjuangkan saat Revolusi Nasional Indonesia yang berlangsung pada bulan-bulan selanjutnya.

Belanda dengan resmi mengaku kedaulatan Indonesia pada Pertemuan Meja Bulat tahun 1949 serta menyerahkan semua lokasi sisa jajahannya, dengan pengecualian lokasi Papua (Nugini Belanda), yang diserahkan ke Indonesia 14 tahun lalu pada tahun 1963 berdasar pada ketetapan Kesepakatan New York di Markas Besar PBB.

Etimologi

Kata Hindia datang dari bahasa bahasa Latin: Indus. Nama asli Dutch Indies (bahasa Belanda: Nederlandsch-Indië) ditranslate oleh orang Inggris menjadi "Hindia Timur Belanda", untuk membedakannya dengan Hindia Barat Belanda. Nama "Hindia Belanda" terdaftar dalam dokumen Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada awal tahun 1620-an.

Beberapa sejarawan yang menulis dalam bahasa Inggris memakai arti Indië, Hindia, Hindia Timur Belanda, Hindia Belanda, serta kolonial Indonesia dengan bergantian

Riwayat Kekuasaan VOC

Peta dunia yang tampilkan kekuasaan kemampuan kolonial, pendudukan Hindia Belanda bisa disaksikan dengan warna jingga di lokasi Asia Tenggara.

Lihat juga: Vereenigde Oostindische Compagnie di Indonesia serta Riwayat ekonomi Belanda (1500–1815) Beratus-ratus tahun sebelum beberapa orang Eropa datang, lokasi kepulauan Indonesia ditempati beberapa entitas, termasuk juga kerajaan-kerajaan perdagangan pesisir yang fokus komersial serta kerajaan agraris pedalaman (yang sangat terpenting ialah Sriwijaya serta Majapahit). Bangsa Eropa pertama yang datang ialah Portugis pada tahun 1512.

Sesudah menjumpai masalah pada akses rempah-rempah di Eropa, Belanda lakukan ekspedisi pelayaran pertama ke Hindia Timur pada tahun 1595 untuk memperoleh rempah-rempah dengan cara langsung dari Asia. Saat mereka membuahkan keuntungan sampai 400%, ekspedisi Belanda yang lain selekasnya menyusul. Mengerti kekuatan perdagangan Hindia Timur, pemerintah Belanda menyatukan beberapa perusahaan kompetitor ke Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC).

Baca : Profil Bung Tomo

VOC dikasihkan hak spesial untuk berperang, bangun benteng, serta membuat kesepakatan di semua Asia. Ibu kota dibangun di Batavia (saat ini Jakarta), sebagai pusat jaringan perdagangan VOC di Asia. Untuk monopoli asli mereka seperti pala, paprika, cengkih serta kayu manis, VOC dan pemerintah kolonial mengenalkan tanaman asing untuk non-pribumi seperti kopi, teh, kakao, tembakau, karet, gula serta opium, serta mengawasi kebutuhan komersial mereka dengan menggantikan lokasi sekelilingnya.

Penyelundupan, cost perang, korupsi, serta kekeliruan manajemen yang selalu bersambung mengakibatkan kemunduran di akhir era ke-18. VOC dengan sah dibubarkan pada tahun 1800 serta barang-barangnya di kepulauan Indonesia (termasuk juga sejumlah besar Jawa, beberapa Sumatra, sejumlah besar Maluku, serta daerah pedalaman pelabuhan seperti Makassar, Manado, serta Kupang) dinasionalisasi dibawah Republik Belanda menjadi Hindia Belanda.

Penaklukan Belanda

Semenjak kehadiran kapal-kapal Belanda yang pertama di akhir era ke-16, sampai deklarasi kemerdekaan pada tahun 1945, kontrol Belanda atas kepulauan Indonesia termasuk lemah. Walau Jawa didominasi oleh Belanda,[14] banyak daerah yang masih berdiri sendiri serta berdiri dengan sendiri saat periode ini, termasuk juga Aceh, Bali, Lombok serta Kalimantan.

Baca: Iklim Benua Amerika

Terdapat beberapa perang serta masalah di semua lokasi nusantara sebab beberapa grup pribumi menampik usaha untuk bangun hegemoni Belanda, yang melemahkan kontrol Belanda serta mengikat pasukan militernya.[16] Perompakan masih jadi permasalahan sampai pertengahan era ke-19.[15] Pada akhirnya pada awal era ke-20, dominasi Belanda diperluas di semua ruang yang nanti bisa menjadi lokasi Indonesia moderen.

Penyerahan Pangeran Diponegoro pada Jenderal De Kock di akhir Perang Diponegoro pada tahun 1830, dilukis oleh Nicolaas Pieneman. Pada tahun 1806, dengan Belanda dibawah dominasi Kekaisaran Prancis, Kaisar Napoleon I menunjuk saudaranya Louis Bonaparte untuk menempati tahta Belanda, yang mengakibatkan penobatan Marsekal Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1808.

Pada tahun 1811, Daendels digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens, tapi tidak lama sesudah kehadirannya, pasukan Inggris menempati beberapa pelabuhan Hindia Belanda termasuk juga Jawa, serta Thomas Stamford Raffles jadi Letnan Gubernur. Sesudah kekalahan Napoleon pada Pertarungan Waterloo tahun 1815 serta Kongres Wina, kontrol Belanda atas lokasi ini dipulihkan pada tahun 1816.

Baca: Sejarah Kontemporer

Dibawah Kesepakatan Inggris-Belanda 1824, Belanda mengamankan permukiman Inggris seperti Bengkulu di Sumatra, menjadi imbalan untuk menyerahkan kendali atas daerah jajahan mereka di Semenanjung Malaya (Malaya) serta India Belanda. Perbatasan pada sisa daerah jajahan punya Inggris serta Belanda di hari ini adalah batas moderen pada Malaysia serta Indonesia.

Semenjak berdirinya VOC pada era ke-17, pelebaran lokasi Belanda sudah jadi permasalahan usaha. Gubernur Jenderal Graaf van den Bosch (1830–1835) menyatakan profitabilitas menjadi dasar kebijaksanaan sah, batasi perhatiannya cuma untuk Pulau Jawa, Sumatra serta Bangka. Akan tetapi, semenjak seputar tahun 1840, ekspansi nasional Belanda membuat mereka kobarkan rangkaian perang untuk jadi besar serta mengkonsolidasikan daerah jajahan mereka di pulau-pulau terluar.

Motivasi mereka termasuk juga: perlindungan daerah yang telah dipunyai; intervensi petinggi Belanda yang ambisius untuk kehormatan atau promo jabatan; serta untuk bangun klaim Belanda di semua lokasi nusantara dalam rencana menahan intervensi dari kemampuan Barat yang lain saat masa usaha kolonialisme bangsa Eropa.[19] Sebab eksploitasi sumber daya Indonesia meluas di luar Jawa, sejumlah besar pulau terluar ada dibawah kendali atau dampak langsung pemerintah Belanda.

Baca: Historiografi Tradisional

Batalyon ke–7 Belanda berjalan maju di Bali pada tahun 1846

Belanda mengalahkan lokasi Minangkabau di Sumatra dalam Perang Padri (1821–1938),[ serta Perang Jawa (1825–1930) pun akhiri perlawanan penduduk Jawa yang berarti.] Perang Banjarmasin (1859–1863) di tenggara pulau Kalimantan selesai dengan kekalahan Sultan.[ Sesudah ekspedisi yang tidak berhasil untuk mengalahkan Bali pada tahun 1846 serta 1848, peperangan tahun 1849 membawa lokasi Bali sisi utara ada dibawah kendali Belanda.

Ekspedisi militer yang sangat berkelanjutan ialah Perang Aceh, dimana invasi Belanda pada tahun 1873 ditemui dengan perlawanan gerilya golongan pribumi serta selesai dengan menyerahnya Aceh pada tahun 1912. Masalah selalu berlangsung di Pulau Jawa serta Sumatra saat bekas era ke-19.

Akan tetapi, Pulau Lombok ada dibawah kendali Belanda pada tahun 1894, serta perlawanan suku Batak di Sumatra Utara ditaklukan pada tahun 1895.[Menjelang akhir era ke-19, kesetimbangan kemampuan militer berubah mengarah negara Belanda dengan industri yang tengah berkembang menantang negara pribumi Indonesia dengan pra-industrinya, serta ketimpangan tehnologi makin melebar.

Beberapa pemimpin militer serta orang politik Belanda yakin jika mereka mempunyai keharusan kepribadian untuk membebaskan masyarakat asli Indonesia dari beberapa penguasa pribumi yang dipandang menindas, terbelakang, ataukah tidak menghargai hukum internasional.

Sumber Referensi : 

https://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda